Iyaa, aku rindu, setidaknya aku tidak munafik :)
Aku ingin pulang kepada hati yang ku cintai, tapi aku harus menunggu, di setiap heningku tak pernah lelah kau menemaniku walau itu hanya bayang-bayang senyummu yang bila ku sentuh senyum itu pergi..
Di setiap matahari pergi, selalu saja terlihat saat kau berpaling dan berjalan meninggalkan ku, aku ingin bertahan untuk orang yang aku cintai, karena ku pikir tak mungkin hanya sebatas ini cintaku..
Ku nikmati kesepian-kesepian ini dengan nada, dengan mimpi, juga dengan kenanganmu, biar saja rindu ini hidup didasar hati, menunggu sampai waktu yang panjang menegurnya :) sampai ia menemui apa yang ia inginkan, apa yang ia rindu..
Telah ku bingkai namamu, lihatlah sangat indah di dalam hati dan perpisahan ini tak mampu merusaknya sama sekali, suatu hari nanti jika kita bersatu lagi, kan ku bacakan puisi ini untukmu dan jika tidak, kan ku bacakan sajak ini pada matahari di senja hari, atau pada bulan yang selalu menanti, ini hanya sekedar lukisan hati saat ini, dan entah seperti apa di suatu hari nanti..
Adakah engkau disana sepertiku memasuki dunia hayalanku yang mencaci, aku berhayal berduaan denganmu, dimana aku dapat tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu..
Wahai cintaku disana, mengapa kau tak mengenaliku, kau tak tahu apa yang ada dihatiku, kau tak tahu jika aku memandangi wajah indahmu..
Adakah disana engkau sepertiku yang tidak sadarkan diri akan cinta yang bersemi yang tak mampu mengucapkan kedalaman kerinduan saat berhadapan denganmu..
Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduanku, tak dapat berucap kepadamu bahkan walau telah menyentuhmu, setiap menatap matamu aku terasa menusuk ke jantung hatiku, engkau cintaku, cinta terpendamku, dan engkau rinduku, rindu tak bertuanku..
Carli Nitinegoro, 07:43 / 08-02-2018,- Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar